Keterbukaan Publik KPU Sragen Peringkat Bawah di Jawa Tengah

ONENEWS SRAGEN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen ternyata tidak lolos uji publik. Parahnya lagi,  lembaga penyelenggara pemilu di Sragen terburuk di Soloraya. Untuk  rangking nomor 34 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. 

Hal itu terungkap dari hasil penilaian Komisi Informasi  Propinsi Jateng. Anggota komisioner KIP Jateng Sutarto mengatakan, ada 100 indikator penilaian keterbukaan uji publik. Seperti pengelolaan anggaran, SDM, maupun lainnya. 

"Dari beberapa indikator ini dinilai secara keseluruhan dan untuk Sragen dibawah angka 70. Sehingga dari tahapan uji publik tidak lolos," papar Sutarto disela- sela sebagai pembicara dalam dialog interaktif Bawaslu Sragen bersama media sebagai lembaga terbuka,Rabu (13/11/2024).

Menurut Sutarto, tahapan ketiga penilaian uji publik, Selasa kemarin. Sebenarnya sekitar bulan Juni kemarin KPU Sragen sempat mendapat  kepercayaan dari KPU Jateng sebagai tuan rumah penyelenggaraan Bimbingan Teknis Monitoring dan Evaluasi kinerja (Bimtek dan Monev) keterbukaan publik yang diikuti KPU kabupaten di Soloraya. 
"Hanya saja dari hasil kegiatan itu ada beberapa kolom indikator yang tidak terjawab dan kosong.  Masalah itulah yang menjadi salah satu penilaian KPU Sragen tidak lolos uji publik.

Dijelaskan Sutarto, KPU Sragen tidak lolos uji publik bersama kabupaten lainnya seperti Purworejo dan Brebes. "Penilaian keterbukaan uji publik sangat penting dalam menjamin kredibilitas sebuah lembaga maupun institusi secara moral maupun etika penyelenggaraan kerja yang terbuka," jelas Sutarto.

Disisi lain, lanjut Sutarto,  Bawaslu Sragen sendiri lolos sampai tingkat uji publik di Jawa Tengah."Soal nanti hasilnya informatif atau menuju informatif masih menunggu hasil pleno," ujarnya. 

Sementara Komisioner Bawaslu Bidang SDM Sri Harini mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dalam Dialog keterbukaan publik. "Dialog interaktif ini untuk meningkatkan kinerja Bawaslu dalam penyelenggaraan keterbukaan publik sebagai lembaga yang lebih terbuka lagi," papar Sri Harini.

www.onenews.co.id
Sriwahyono
SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR